Menulis tentang masalah buat saya agak berat, karena saya sendiri sekarang bingung untuk mendefinisikan masalah, karena memang saya mulai meniadakan kata “masalah” dalam kamus pikiran saya, m-a-s-a-l-a-h, ya..hanya sekumpulan dari tujuh huruf. Jadi teringat ada seorang teman SMA yang bertemu saya lagi disuatu acara pernikahan seorang teman juga. Dia menanyakan ke saya, “Fir, apa sih masalah dalam hidupmu sekarang”, mendengar pertanyaan itu saya menjawab “masalah itu apa ya?apa yang kamu maksud dengan masalah?” tanya saya kepada teman saya tadi. Tentu, teman saya jadi kebingungan, “kamu itu, ada-ada aja, ya masalah, sesuatu yang tidak nyaman”. Lalu saya juga menyahutnya, “kalau definisinya itu, maka saya tidak ada masalah, karena hidup saya nyaman-nyaman aja nih, so far so good”. Sambil geleng-geleng, teman saya jadi bingung. Ya..itulah tentang masalah, saya juga terkadang heran, mengapa banyak dari kita, anda mungkin salah satunya sering mengeluh tentang masalah, benar kan?
Untuk melihat seseorang itu suka dengan masalah, yaitu dengan membesar-besarkan dan membanggakan, ayo anda lihat di status facebook anda sendiri, atau di teman anda. Yang sering berganti adalah status di BBM (BlackBerry Messenger), saya sering melihat status yang isinya tentang masalah, menangis, bingung dan sebagainya. Bukannya itu malah membanggakan, dan tanpa sadar sebenarnya menyukai masalah. Karena justru dipamerkan kepada orang lain, ya artinya senang dengan masalah itu. Ada sebuah hukum kerja pikiran, yaitu “semakin dipikirkan maka semakin terjadi”. Jika sebuah masalah itu yang kita pikirkan adalah masalahnya maka semakin terjadilah masalah itu, atau semakin membesar. Coba anda renungkan ya, masalah yang terjadi dalam hidup anda, awalnya pasti mulai dari kecil kan, anda masih tidak terlalu bingung, semakin hari semakin anda berpikir masalahnya maka tentu masalah itu menjadi membesar dan semakin masuk ke dalam hidup anda, benar kan?
Pasti anda bertanya, “lalu bagaimana caranya?”, caranya untuk mengatasi masalah itu adalah dengan tidak memikirkannya,dengan tidak memamerkannya, dengan tidak mengharap kasihan dari orang lain”, cobalah anda geser pikiran anda ke sebelah masalah itu, maka yang anda temui adalah solusi. Sesuai dengan sebuah ayat dalam Al-Quran “Sesungguhnya dalam kesulitan itu ada kemudahan”. Saya mencoba ilustrasikan seperti ini. Coba anda bayangkan, anda berada dalam sebuah kamar dan terkunci didalamnya, pintu kamar itu terkunci dan kuncinya rusak sehingga anda tidak bisa membuka, dan celakanya ketika anda berteriaka maka dijamin tidak ada satupun orang yang akan datang membantu anda. Anda rasakan jika anda yang berada dalam situasi itu.
Lalu yang anda lakukan hanya fokus kepada pintunya saja?hanya berteriak saja?apa yang akan terjadi jika anda hanya terfokus, hanya memikirkan pintu itu saja, tentu yang ada hanya ketakutan, bahkan anda bisa melemas dalam ruangan itu. Tetapi, bagaimana jika anda menenangkan diri sejenak, lalu menjauh dari pintu itu dan mulai melihat sisi lain dari kamar itu, bukan pintunya, tetapi bagian lainnya dari kamar, Anda cari-cari secara tenang dikamar itu, nah lalu anda melihat anda sebuah perangkat pertukangan yang berada dalam lemari dikamar itu, nah…itu solusi kan. Coba jika anda hanya fokus kepada pintunya, apakah anda bisa menemukan perangkat pertukangan untuk membuka pintu itu?tentu tidak. Sama halnya dalam hidup anda, jika yang anda lakukan saat bertemu masalah adalah memamerkannya, meratapinya, mengeluh, mencari alasan terjadinya. Maka saya jamin masalah tetap menjadi masalah. Cara yang benar adalah dengan melihat di sebelah masalah itu, masih ada ruang besar yang bisa anda lewati untuk menemukan solusi. Jadi mulailah untuk berhenti selalu memperbesar perasaan memiliki masalah, namun mulailah berpikir solusinya.
Kalau begitu cara mudah dan cepat mengatasi masalah dalam hidup adalah dengan menjauh untuk fokus kepada masalahnya tetapi mulai untuk mencari sisi lain dari masalah. Kalau masalah disimbolkan sebagai sebuah batu besar, maka carilah disisi batu itu, entah diatas, dikanan,dikiri, dibawah atau dimana saja, karena dalam kesulitan itu sudah ada kemudahan hanya diri kitalah yang membuat selalu fokus kepada kesulitan. Jadilah pribadi yang selalu melihat sisi lain dari sebuah masalah. Sudah yuk, stop memikirkan masalah, dan berani mengatakan bye..bye..masalah, “saya sudah malas memikirkanmu wahai masalah, saya hanya mau memikirkan solusi positif dari semua peristiwa”
No comments:
Post a Comment